2.12.08

kelas eksekutif pun sudah gak nyaman

tanggal 30 november 2008 malam, aku bersama istri dan anak balik ke jakarta menggunakan kereta sawunggalih. agar anakku yang baru berumur 8 bulan bisa istirahat dengan tenang dan menghindari angin malam di perjalanan, dipilih kelas eksekutif, kelas yang gak pernah aku pilih selama ini karena rasio kenyamanan yang diperoleh dengan harga yang harus dibayar jika dibandingkan dengan kelas bisnis kayaknya gak worthed :)

awal naik dari stasiun gombong, suasana masih cukup nyaman, walaupun ada seorang bapak yang protes ke kondektur kereta karena kursinya rusak, tidak bisa diset tegak, tapi selalu ke posisi untuk tidur.

sampai stasiun cirebon, tiba-tiba puluhan orang masuk dan langsung menggelar koran di bagian jalan antar kursi. saking banyaknya orang yang masuk dan mengisi bagian jalan tersebut, sampai pintu gerbong yang seharusnya ditutup karena gerbong ber-ac, dipaksa tetap terbuka...waoww..
akhirnya, cuma untuk jalan menuju ke toilet saja, cukup susah juga karena harus melangkahi orang-orang yang tidur dibawah. gak ada bedanya dengan kelas bisnis ataupun ekonomi ternyata :)

jika diperhatikan, cara orang-orang ini membayar biaya perjalanan adalah dengan salam tempel ke kondektur saat pemeriksaan tiket.. bahkan 3 minggu sebelumnya, aku pulang menggunakan kelas bisnis, orang-orang ini diberikan semacam cat di tangan saat beberapa orang melakukan pengecekan.. sepertinya memang sudah ada yang mengorganisir mengenai menumpang kereta bayar diatas ini.

memang tidak bisa sepenuhnya menyalahkan orang-orang ini, toh ada kesempatan, bisa naik kereta dengan harga murah, walaupun harus tidur dibawah, yang penting nyampe rumah :)
yang perlu dipertanyakan adalah, kenapa pihak kereta api sendiri sepertinya tutup mata terhadap kegiatan oknum-oknum didalamnya, yang sudah pasti, merugikan penghasilan dari kereta api sendiri karena uang otomatis masuk kantong oknum-oknum ini.

mungkin ini salah satu gambaran fasilitas publik yang dilakukan secara monopoli. semoga bisa lebih baik lagi ke depan dan lebih mengedepankan customer success agar orang tidak memilih angkutan lain sejenis yang bisa memberikan pelayanan lebih...jika ada...ihikz..

No comments:

Post a Comment